Selasa, 17 Juni 2014

Kesimpulan Penelitian

Kesimpulan adalah suatu proposisi (kalimat yang disampaikan) yang diambil dari beberapa premis (ide pemikiran) dengan aturan-aturan inferensi (yang berlaku).
Kesimpulan penelitian adalah pernyataan singkat hasil analisis deskripsi dan pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis. Penulisan kesimpulan memberikan kesempatan dan informasi kepada para pembaca guna mengetahui secara cepat tentang apa hasil akhir yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Yang disimpulkan dalam penelitian sesuai dengan jawaban permasalahan yang dirumuskan, hipotesis yang diajukan, dan tujuan penelitian. Dengan begitu, kesimpulan merupakan pernyataan atau jawaban pertanyaan dari rumusan masalah atau pertanyaan penelitian atau pernyataan hasil pembuktian hipotesis, apakah hipotesis yang diajukan terbukti atau tidak.

Menurut Nasution (1987), kesimpulan yang diambil harus benar-benar didasarkan atas hasil penelitian. Hendaknya jangan memasukkan hal-hal yang baru. Kalau ada hal yang ditemukan dalam penelitian di luar tujuan, tetapi sangat relevan, mendukung, dan merupakan informasi yang bermanfaar sebaiknya dimasukkan dalam pembahasan, diinformasikan sedemikian rupa sehingga memperkuat pembahasan hasil penelitian. Akan tetapi, kalau hal-hal yang ditemukan tidak relevan, tidak memperkuat atau mendukung permasalahan penelitian sebaiknya tidak dimasukkan baik dalam kesimpulan maupun dalam pembahasan hasil penelitian.
Untuk menarik kesimpulan ada teknik-teknik yang bisa digunakan, salah satunya menggunakan penalaran. Teknik penalaran dibagi lagi menjadi dua, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif.

Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi. Penalaran induktif terkait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sentara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Macam-macam penalaran induktif.
a. Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
b. Analogi
Adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaanya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.

Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif terebut dapat dimulai dai suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Macam-macam penalaran deduktif
a. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

Daftar pustaka:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/penalaran-induktif-dan-deduktif-3/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesimpulan
http://www.scribd.com/doc/98370304/Interpretasi-Data-Dan-Penarikan-Kesimpulan-Penelitian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar